Kepemimpinan Baru dalam Struktur Koperasi Nasional
Maruli Simanjuntak Resmi Menjabat
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak secara resmi disahkan sebagai Ketua Dewan Penasihat Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Penetapan tersebut disampaikan dalam rapat pleno tahunan yang dihadiri oleh para tokoh koperasi nasional dan sejumlah perwakilan dari berbagai daerah.
Dekopin, sebagai lembaga tertinggi dalam pengembangan gerakan koperasi di Indonesia, memberikan peran strategis kepada Jenderal Maruli dalam memperkuat koneksi antara sektor pertahanan, ketahanan ekonomi rakyat, dan koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan. Penunjukan ini sekaligus mencerminkan sinergi lintas sektor dalam mendukung penguatan ekonomi berbasis masyarakat.

Misi dan Harapan dari Kepemimpinan Baru
KSAD – Sebagai tokoh militer dengan rekam jejak kepemimpinan yang kuat, Maruli diharapkan mampu memberikan perspektif strategis yang baru bagi arah kebijakan dan pengembangan koperasi. Keterlibatan TNI dalam struktur penasehat Dekopin bukan hal baru, namun penunjukan KSAD secara aktif menunjukkan adanya perhatian besar terhadap sektor koperasi sebagai bagian penting dari sistem ketahanan nasional.
Harapan besar datang dari pelaku koperasi, agar keberadaan Maruli tidak hanya simbolis, tetapi membawa perubahan konkret bagi sistem dan tata kelola koperasi, khususnya dalam mendukung koperasi-koperasi produktif yang menopang ekonomi masyarakat lapis bawah.
Profil Singkat KSAD Maruli Simanjuntak
Karier Militer dan Kepemimpinan Nasional
KSAD – Jenderal TNI Maruli Simanjuntak merupakan salah satu perwira tinggi yang menonjol dalam lingkungan TNI. Lahir pada tahun 1970, Maruli merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1992 yang meniti kariernya di satuan elite Kopassus sebelum menduduki jabatan-jabatan strategis, termasuk sebagai Pangdam IX/Udayana, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, hingga akhirnya diangkat menjadi KSAD.
Maruli dikenal sebagai figur dengan pendekatan kepemimpinan yang tegas dan visioner. Ia juga memiliki perhatian terhadap pembangunan wilayah dan penguatan sumber daya manusia, yang selama ini tercermin dalam kebijakannya saat memimpin satuan teritorial di berbagai daerah.
Peran Sosial dan Kemanusiaan
KSAD – Di luar dunia militer, Maruli juga aktif dalam kegiatan sosial. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, mulai dari penanganan bencana, penyediaan air bersih di daerah terpencil, hingga pemberdayaan petani dan nelayan dalam skema ketahanan pangan.
Kedekatannya dengan masyarakat lapis bawah menjadi alasan utama Dekopin menunjuknya sebagai Ketua Dewan Penasihat. Sosoknya dianggap mampu menjembatani kebijakan nasional dengan kebutuhan masyarakat melalui model koperasi sebagai alat transformasi sosial-ekonomi.
Peran Strategis Dewan Penasihat Dekopin
Fungsi Dewan Penasihat dalam Struktur Organisasi
KSAD – Dalam struktur Dekopin, Dewan Penasihat berperan sebagai lembaga strategis yang memberikan panduan kebijakan, arahan nilai, serta penguatan kelembagaan koperasi di Indonesia. Ketua Dewan Penasihat memiliki peran penting dalam menjembatani hubungan antara Dekopin dan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, TNI, BUMN, serta organisasi masyarakat lainnya.
Dewan Penasihat juga memiliki otoritas moral untuk memberikan rekomendasi dalam pembentukan regulasi koperasi, pengawasan pelaksanaan program koperasi nasional, serta menjadi fasilitator dalam penyelesaian konflik internal koperasi.

Tantangan yang Dihadapi
Sebagai Ketua Dewan Penasihat, Maruli menghadapi berbagai tantangan besar. Salah satunya adalah rendahnya tingkat literasi koperasi di kalangan masyarakat. Selain itu, banyak koperasi yang tidak sehat secara administratif maupun finansial, serta lemahnya pengawasan dari lembaga terkait.
Maruli diharapkan dapat membangun pendekatan strategis berbasis integrasi antarlembaga untuk memperkuat tata kelola koperasi, termasuk dalam aspek digitalisasi, pendampingan usaha, serta akses pembiayaan yang inklusif.
Reaksi dan Sambutan dari Berbagai Pihak
Sambutan dari Internal Dekopin
Ketua Umum Dekopin, Sri Untari Bisowarno, menyampaikan apresiasi atas kesediaan Maruli menerima penunjukan sebagai Ketua Dewan Penasihat. Dalam sambutannya, Untari menyebut bahwa Dekopin siap bekerja sama dan berkolaborasi untuk mendorong koperasi sebagai garda terdepan dalam pemberdayaan ekonomi rakyat.
Menurutnya, figur Maruli akan memberi suntikan semangat baru, terutama dalam memperkuat jangkauan koperasi di wilayah-wilayah terpencil dan perbatasan yang selama ini kurang tersentuh oleh kebijakan pemerintah pusat.
Dukungan dari Pemerintah dan Tokoh Nasional
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, turut memberikan ucapan selamat dan mendukung sinergi antara TNI dan gerakan koperasi. Ia menyatakan bahwa langkah Dekopin menunjuk tokoh militer adalah strategi cerdas untuk memperluas daya jangkau koperasi sekaligus memperkuat struktur organisasi yang selama ini menghadapi tantangan koordinasi.
Dukungan juga datang dari tokoh masyarakat dan akademisi, yang melihat bahwa kolaborasi antarsektor adalah kunci keberhasilan koperasi modern. Mereka berharap agar Maruli mampu membawa pendekatan kepemimpinan berbasis disiplin, integritas, dan inovasi dalam struktur Dekopin.
Sinergi TNI dan Koperasi: Sejarah dan Prospek
Jejak TNI dalam Gerakan Koperasi
Sejak era Orde Baru, TNI telah memiliki sejarah panjang dalam keterlibatan di sektor ekonomi kerakyatan. Salah satunya melalui koperasi TNI atau Primkopad yang tersebar di seluruh satuan militer. Meski peran TNI dalam ekonomi pernah menuai kontroversi, namun banyak koperasi TNI yang terbukti mampu menopang kesejahteraan prajurit dan keluarga.
Kini, keterlibatan TNI dalam koperasi memasuki babak baru yang lebih inklusif dan profesional. Dengan menempatkan tokoh militer aktif dalam struktur penasihat nasional, diharapkan nilai-nilai kedisiplinan dan kemandirian TNI dapat menginspirasi gerakan koperasi secara luas.
Peluang Kolaborasi Strategis
Dengan posisi strategis sebagai KSAD dan Ketua Dewan Penasihat, Maruli memiliki peluang untuk menjalin kerja sama dengan berbagai institusi—baik dalam dan luar negeri—untuk membangun koperasi digital, koperasi pangan, koperasi nelayan, serta koperasi berbasis komunitas veteran dan keluarga TNI.
Sinergi ini dapat menjadi model pengembangan koperasi era baru yang tidak hanya bertumpu pada tradisi, tetapi juga memanfaatkan teknologi, big data, dan inovasi keuangan.
Transformasi Koperasi di Era Digital
Modernisasi Sistem dan Teknologi
Salah satu tantangan terbesar koperasi saat ini adalah lemahnya adopsi teknologi digital. Banyak koperasi yang masih menggunakan sistem pencatatan manual, tidak memiliki aplikasi keuangan, dan sulit mengakses data anggota secara real-time.
Kepemimpinan Maruli diharapkan mampu mendorong percepatan digitalisasi koperasi melalui kolaborasi dengan instansi pemerintah, perusahaan teknologi, dan platform keuangan digital. Dekopin juga tengah merancang sistem data koperasi nasional yang terintegrasi dan dapat dimonitor secara langsung oleh pengurus pusat.
Pelatihan dan Regenerasi Kepemimpinan
Aspek lain yang penting dalam transformasi koperasi adalah pelatihan dan regenerasi kepemimpinan. Banyak koperasi di daerah yang dikelola oleh generasi tua dan belum memiliki manajemen modern.
Melalui program pembinaan terpadu, Dekopin berencana menggandeng akademisi dan lembaga pelatihan TNI untuk mencetak kader-kader koperasi muda yang profesional dan berjiwa wirausaha. Keterlibatan Maruli menjadi katalis dalam membangun kultur kepemimpinan yang tangguh, terukur, dan adaptif.
Rencana Strategis ke Depan
Fokus Pemberdayaan Sektor Riil
Maruli menyampaikan bahwa salah satu prioritasnya adalah memperkuat koperasi sektor riil, terutama di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Ia menilai bahwa koperasi seharusnya tidak hanya bergerak dalam simpan pinjam, tetapi mampu membangun nilai tambah ekonomi melalui produksi, distribusi, dan pemasaran yang terintegrasi.
Untuk itu, diperlukan kerja sama dengan kementerian teknis dan sektor swasta agar koperasi dapat mengakses mesin produksi, pelatihan, dan pasar ekspor.
Membangun Ketahanan Ekonomi Berbasis Komunitas
Kepemimpinan Maruli juga diarahkan untuk membangun ketahanan ekonomi nasional dari bawah. Koperasi dianggap sebagai sarana paling efektif untuk membangun komunitas ekonomi yang mandiri dan tangguh di tengah ancaman krisis global, perubahan iklim, dan tantangan geopolitik.
Melalui koperasi, masyarakat dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang berbasis solidaritas, gotong royong, dan keberlanjutan. Ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan semangat bela negara yang selama ini dijunjung tinggi oleh TNI.
Kesimpulan: Kepemimpinan Strategis di Era Koperasi Modern
Penetapan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Ketua Dewan Penasihat Dekopin menandai babak baru dalam sejarah gerakan koperasi di Indonesia. Dengan membawa latar belakang militer dan pengalaman kepemimpinan yang luas, Maruli diharapkan mampu memberikan arah baru yang progresif dan berorientasi pada hasil nyata.
Koperasi Indonesia saat ini membutuhkan transformasi besar, baik dari sisi manajemen, teknologi, maupun tata kelola. Sinergi antara nilai-nilai militer dan semangat koperasi diyakini dapat mempercepat proses tersebut, sekaligus menciptakan model koperasi yang tangguh, transparan, dan adaptif terhadap zaman.
Kepemimpinan strategis di era koperasi modern bukan hanya tentang struktur, tetapi juga tentang keberanian untuk berubah dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Maruli kini berada di posisi strategis untuk membuktikan bahwa koperasi bukan sekadar slogan, melainkan solusi konkret bagi kemandirian ekonomi Indonesia.